counter easy hit
Mencadin: Dendam Pocong (2024)
ads ads ads ads full width ad
KLIK GANTI SUMBER VIDEO -
📢 Klik Play lalu tunggu 7 detik. Jika dalam 10 detik video tidak bisa diputar, silakan ganti servernya. Selamat Menonton.

MENCADIN DENDAM POCONG 2024

GenreHorror
Year2024
CountryIndonesia
DirectorBram Ferino
CastBunda Een, Dhea Gusvita, Dita Zulaika, Dwi Bidari, Dyva Syaputri
Rating
SubtitleIndonesia (sub indo)
TrailerWatch Trailer

Sinopsis

Meninggalnya Wuri membuat Aryan, kakak Wuri, harus kembali ke kampung halamannya di Kulong Parigi. Nara, sahabat Wuri sekaligus pacar Aryan, ditemani kedua sahabat mereka, Baron dan Alin, juga ikut bergabung. Sesuai adat, Aryan beserta kelompoknya harus tinggal di desa selama tujuh hari pascakematian Wuri. Tujuh hari itu menjadi pengalaman yang mengerikan. Aryan dan yang lainnya dihantui oleh sosok yang disebut Mencadin, yang mirip Wuri namun berwajah menakutkan. Warga desa percaya bahwa ketika seseorang meninggal secara tidak wajar, arwahnya akan kembali dalam wujud yang berbeda. Sosok itu disebut Mencadin: sosok hantu berwajah mengerikan dengan bau busuk yang menyengat. Kedatangan Mencadin diyakini sebagai pertanda adanya pesan yang tidak tersampaikan atau dendam yang belum terbalaskan.

Meninggalnya Wuri membawa perubahan besar dalam hidup Aryan, kakak Wuri, yang terpaksa kembali ke kampung halamannya di Kulong Parigi. Keberangkatan Aryan tidak sendirian; ia ditemani Nara, sahabat Wuri sekaligus pacarnya, bersama dua sahabat mereka, Baron dan Alin. Sesuai dengan adat setempat, mereka harus tinggal di desa selama tujuh hari setelah kepergian Wuri. Namun, tujuh hari tersebut bukanlah waktu yang mudah, melainkan pengalaman yang penuh dengan ketakutan dan ketegangan. Dalam cerita ini, tema kehilangan dan ketidakpastian terasa sangat mendalam, seiring dengan perjalanan mereka menghadapi misteri yang menyelimuti kematian Wuri.

Alur cerita pada masa tujuh hari itu dipenuhi oleh kehadiran sosok yang disebut Mencadin. Sosok ini memiliki kemiripan dengan Wuri, tetapi dengan wajah yang jauh lebih menakutkan. Kehadiran Mencadin mengguncang ketenangan desa dan menimbulkan rasa takut yang mendalam di hati Aryan dan kawan-kawannya. Warga desa percaya bahwa arwah yang meninggal secara tidak wajar akan kembali dalam bentuk yang berbeda, dan Mencadin adalah wujud dari kepercayaan tersebut. Ia bukan sekadar hantu biasa; Mencadin diyakini sebagai penanda adanya pesan yang belum tersampaikan atau dendam yang belum terbalaskan. Melalui kisah ini, penonton dapat merasakan betapa rumitnya hubungan antara hidup dan mati, serta bagaimana ketidakadilan dapat membentuk kembali arwah yang seharusnya tenang.

Dalam alur film ini, ketegangan semakin meningkat ketika Aryan dan teman-temannya berusaha memahami kehadiran Mencadin. Mereka terjebak dalam situasi di mana kenyataan dan mitos bercampur aduk, membuat mereka meragukan apa yang sebenarnya terjadi. Setiap malam, mereka dihantui oleh bau busuk yang menyengat, menambah suasana mencekam dan misterius. Ketika kebenaran mulai terungkap, mereka dihadapkan pada pilihan sulit antara menghadapi ketakutan mereka atau mencari cara untuk menyelesaikan masalah yang ditinggalkan oleh kematian Wuri. Dalam perjalanan ini, mereka belajar bahwa tidak semua yang terlihat menakutkan itu harus ditakuti, dan terkadang, penyelesaian datang dari pengertian dan penerimaan.

Kisah dalam film ini mampu membangkitkan emosi penonton, mengajak mereka untuk merenungkan tentang arti kehilangan dan bagaimana cara menghadapinya. Melalui interaksi antara karakter-karakter yang saling mendukung, penonton dapat merasakan kekuatan persahabatan dan cinta yang mencoba bertahan di tengah kegelapan. Saat Aryan dan teman-temannya berjuang melawan Mencadin, mereka tidak hanya berusaha menyelamatkan diri tetapi juga berusaha memberikan kedamaian bagi arwah Wuri. Dengan latar belakang adat dan kepercayaan lokal yang kuat, film ini menyajikan sebuah pengalaman yang tak terlupakan, yang mungkin bisa Anda temukan lebih lanjut di Mencadin: Dendam Pocong (2024)

Created by potrace 1.10, written by Peter Selinger 2001-2011